Cerita Seks Selingkuh Dengan Tante | Cerita Seks Bergambar Hot Terbaru | Cerita Mesum Selingkuh | Cerita Ngentot Tante | Cerita Dewasa 2016 - Cerita panas antara aku dengan Tante Jenny Cortez yang sexy dan cantik Dan kami melakukan ML secara diam-diam dan penuh dengan hasrat seks , langsung simak aja kisah panasnya yang berjudul " Cerita Seks Selingkuh Dengan Tante Jenny Cortez " Lihat juga " Cerita Seks Selingkuh Enak Ngentot Dengan Teman Chatting ", selamat menikmati.
Cerita Sex Selingkuh Dengan Tante Jenny Cortez
![]() |
Cerita Sek Selingkuh Dengan Tante Jenny Cortez |
Cerita Sex - Sebuah kisah dewasa atau cerita seks seorang pria yang menghamili tantenya sendiri. Disini Aku akan mengulas sedikit mengenai pengalaman pribadi Aku sendiri, dan hal ini masih menghantui Aku sampai cerita ini Aku muat. Okey deh, Aku perkenalkan diri dulu. Nama Aku Stefan william, atau biasa dipanggil Stefan william, tinggi badan 180 cm dengan kulit putih bersih, maklum peranakan atau istilahnya indo. Latar belakang keluarga Aku adalah dari keluarga miskin, dimana Aku sebagai anak sulung yang dapat dikatakan lain dari adik-adik Aku .
Sebenarnya ayah Aku asli orang Indonesia dan ibu juga, tapi dari cerita yang Aku dapatkan dari kelurga, bahwa ibu Aku pernah kerja di USA atau di Houston sebagai pembantu rumah tangga. Waktu itu ada famili yang tinggal di Huston memerlukan seorang pembantu untuk mengurusi anaknya. Pendek cerita ibu Aku sudah 2 tahun di Houston mendapat masalah, dimana dia pernah diperkosa sama orang Bule di sana, dan karena sudah trauma dengan kejadian yang menimpanya, maka dia minta pulang ke Indonesia.
Sesampainya di Indonesia dia langsung mendapatkan jodoh, yaitu ayah Aku sekarang, dan ternyata ibu Aku telah hamil dengan orang Bule yang pernah memperkosanya. Itulah pendek cerita mengenai latar belakang Aku , kenapa Aku jadi keturunan indo.
Okey sorry terlalu panjang pendahuluannya, kita langsung saja ke ceritanya. Kejadian ini bermula dimana Aku memiliki pacar yang sangat cemburu dan Aku ng sama Aku , maka Aku dianjurkan mengontrak rumah di rumah tantenya yang tentunya berdekatan dengan rumahnya. Aku bekerja di salah satu perusahaan Asing yang berkecimpung di Akuntan Public yang terkenal dan ternama, maka Aku mendapatkan uang yang secukupnya untuk membiayai adik Aku 5 orang yang sedang kuliah di Jakarta. Dan untung saja 3 orang masuk UI dan 2 orang masuk IPB, maka dengan mudah Aku bayar uang semesterannya. Sedangkan Aku sendiri hanya membutuhkan uang makan dan ongkos, dimana Aku tinggal di kawasan Bogor yang terkenal dengan kota hujannya.
Setelah dua tahun Aku mengontrak di rumah yang sampai sekarang juga masih Aku tempati, terjadilah kejadian ini. Dimana waktu itu kelima adik Aku pulang kampung karena liburan panjang ke Kalimantan, sedangkan Aku yang kerja tidak dapat pulang kampung dengan mereka, maka tinggallah Aku seorang diri di Jakarta. Waktu itu tepat hari Sabtu, dimana Om Boyke atau suami Tante Jenny Cortez ini biasanya kerja pada hari Sabtu, maklum dia adalah pegawai swasta dan sering juga ke lapangan dimana dia bekerja di perminyakan di lepas pantai. Jadi waktu itu Om Boyke ke lapangan dan tinggallah Tante Jenny Cortez sendirian di rumah.
Tante Jenny Cortez telah menikah, tetapi sudah lama tidak mendapatkan anak hampir sudah 8 tahun, dan hal itu menjadi pertanyaan siapa yang salah, Tante Jenny Cortez apa Om Boyke. Okey waktu itu tepatnya malam Sabtu hujan di Bogor begitu derasnya yang dapat menggoda diri untuk bermalas-malas. Secara otomatis Aku langsung masuk kamar tidur dan langsung tergeletak.
Tiba-tiba Tante Jenny Cortez memanggil, “Stefan … Stefan … Stefan … tolong dong..!”
Aku menyahut panggilannya, “Ada apaan Tante..?”
“Ini lho.. rumah Tante bocor, tolong dong diperbaiki..!” Duniasex ABG
Lalu Aku ambil inisiatif mencarikan plastik untuk dipakai sementara supaya hujannya tidak terlalu deras masuk rumah. 10 menitan Aku mengerjakannya, setelah itu telah teratasi kebocoran rumah Tante Jenny Cortez .Kemudian Aku merapikan pakaian Aku dan sambil duduk di kursi ruang makan.
Terus Tante Jenny Cortez menawarkan Aku minum kopi, “Nih.., biar hangat..!”
Karena Aku basah kuyup semua waktu memperbaiki atap rumahnya yang bocor.
Aku jawab, “Okelah boleh juga, tapi Aku ganti baju dulu ke rumah..” sambil Aku melangkah ke rumah samping.
Aku mengontrak rumah petak Tante Jenny Cortez persis di samping rumahnya.
Tidak berapa lama Aku kembali ke rumah Tante Jenny Cortez dengan mengenakan celana pendek tanpa celana dalam. Sejenak Aku terhenyak menyaksikan pemandangan di depan mata, rupanya disaat Aku pergi mandi dan ganti baju tadi, Tante Jenny Cortez juga rupanya mandi dan telah ganti baju tidur yang seksi dan sangat menggiurkan. Tapi Aku berusaha membuang pikiran kotor dari otak Aku . Tante Jenny Cortez menawarkan Aku duduk sambil melangkah ke dapur mengambilkan kopi kesenangan Aku . Selang beberapa lama, Tante Jenny Cortez sudah kembali dengan secngkir kopi di tangannya.
Sewaktu Tante Jenny Cortez meletakkan gelas ke meja persis di depan Aku , tidak sengaja terlihat belahan buah dada yang begitu sangat menggiurkan, dan dapat merangsang Aku seketika. Entah setan apa yang telah hinggap pada diri Aku . Untuk menghindarkan yang tidak-tidak, maka dengan cepat Aku berusaha secepat mungkin membuang jauh-jauh pikiran kotor yang sedang melanda diri Aku .
Tante Jenny Cortez memulai pembicaraan, “Giman Stefan william..? Udah hilang dinginnya, sorry ya kamu udah Aku repotin beresin genteng Tante.”
“Ah… nggak apa-apa lagi Tante, namanya juga tetangga, apalagi Aku kan ngontrak di rumah Tante, dan kebetulan Om tidak ada jadi apa salahnya menolong orang yang memerlukan pertolongan kita.” kata Aku mencoba memberikan penjelasan.
“Omong-omong Stefan william, adik-adik kamu pada kemana semua..? Biasanya kan udah pada pulang kuliah jam segini,”
“Rupanya Tante Jenny Cortez tidak tau ya, kan tadi siang khan udah pada berangkat ke Kalimantan berlibur 2 bulan di sana.”
“Oh… jadi kamu sendiri dong di rumah..?”
“Iya Tante..” jawab Aku dengan santai.
Terus Aku tanya, “Tante juga sendiri ya..? Biasanya ada si Mbok.., dimana Tante?”
“Itu dia Stefan william, dia tadi sore minta pulang ke Bandung lihat cucunya baru lahir, jadi dia minta ijin 1 minggu. Kebetulan Om kamu tidak di rumah, jadi tidak terlalu repot. Aku kasih aja dia pulang ke rumah anaknya di Bandung.” jelasnya.
Aku lihat jam dinding menunjukkan sudah jam 23.00 wib malam, tapi rasa ngantuk belum juga ada. Aku lihat Tante Jenny Cortez sudah mulai menguap, tapi Aku tidak hiraukan karena kebetulan Film di televisi pada saat itu lagi seru, dan tumben-tumbennya malam Sabtu enak siarannya, biasanya juga tidak. Tante Jenny Cortez tidak kedengaran lagi suaranya, dan rupanya dia sudah ketiduran di sofa dengan kondisi pada saat itu dia tepat satu sofa dengan Aku persis di samping Aku .
Sudah setengah jam lebih kurang Tante Jenny Cortez ketiduran, waktu itu sudah menunjukkan pukul 23.35.
“Aduh gimana ini, Aku mau pulang tapi Tante Jenny Cortez sedang ketiduran, mau pamitan gimana ya..?” kata Aku dalam hati.
Tiba-tiba Aku melihat pemandangan yang tidak pernah Aku lihat. Dimana Tante Jenny Cortez dengan posisi mengangkat kaki ke sofa sebelah dan agak selonjoran sedang ketiduran, dengan otomatis dasternya tersikap dan terlihat warna celananya yang krem dengan godaan yang ada di depan mata. Hal ini membuat iman Aku sedikit goyang, tapi biar begitu Aku tetap berusaha menenangkan pikiran Aku .
Akhirnya, dari pada Aku semakin lama disini semakin tidak terkendali, lebih baik Aku bangunkan Tante Jenny Cortez biar Aku permisi pulang. Akhirnya Aku beranikan diri untuk membangunkan Tante Jenny Cortez untuk pulang. Dengan sedikit grogi Aku pegang pundaknya.
“Tan… Tan…”
Dengan bermalas-malas Tante Jenny Cortez mulai terbangun. Karena Aku dengan posisi duduk persis di sampingnya, otomatis Tante Jenny Cortez menyandar ke bahu Aku . Dengan perasaan yang sangat kikuk, tidak ada lagi yang dapat Aku lakukan. Dengan usaha sekali lagi Aku bangunkan Tante Jenny Cortez .
“Tan… Tan…”
Walaupun sudah dengan mengelus tangannya, Tante Jenny Cortez bukannya bangun, bahkan sekarang tangannya tepat di atas paha Aku .
“Aduh gimana ini..?” gumam Aku dalam hati, “Gimana nantinya ini..?” Duniasex ABG
Entah setan apa yang telah hinggap, akhirnya tanpa disadari Aku sudah berani membelai rambutnya dan mengelus bahunya. Belum puas dengan bahunya, dengan sedikit hati-hati Aku elus badannya dari belakang dengan sedikit menyenggol buah dadanya. Aduh.., adik Aku langsung lancang depan. Dengan tegangan tinggi, nafsu sudah kepalang naik, dan dengan sedikit keberanian yang tinggi, Aku dekatkan bibir Aku ke bibirnya. Tercium sejenak bau harum mulutnya.
Pelan-pelan Aku tempelkan dengan gemetaran bibir Aku , tapi anehnya Tante Jenny Cortez tidak bereaksi apa-apa, entah menolak atau menerima. Dengan sedikit keberanian lagi, Aku julurkan lidah ke dalam mulutnya. Dengan sedikit mendesah, Tante Jenny Cortez mengagetkan Aku . Dia terbangun, tapi entah kenapa bukannya Aku ketakutan malah keluar pujian.
“Tante Jenny Cortez cantik udah ngantuk ya..? Mmuahhh..!” Aku kecup bibirnya dengan lembut.
Tanpa Aku sadari, Aku sudah memegang buah dadanya pada ciuman ketiga.
Tante Jenny Cortez membalas ciuman Aku dengan lembut. Dia sudah pakar soal bagaimana cara ciuman yang nikmat, yaitu dengan merangkul leher Aku dia menciumi langit-langit mulut Aku . 10 menit kami saling berciuman, dan sekarang Aku sudah mengelus-elus buah dadanya yang sekal.
“Ahk… ahk..!” dengan sedikit tergesa-gesa Tante Jenny Cortez sudah menarik celana Aku yang tanpa celana dalam, dan dengan cepat dia menciumi kepala penis Aku .
“Ahkk… ah..!” nikmatnya tidak tergambarkan, “Ahkkk..!”
Aku pun tidak mau kalah, Aku singkapkan dasternya yang tipis ke atas. Alangkah terkejutnya Aku , rupanya Tante Jenny Cortez sudah tidak mengenakan apa-apa lagi di balik dasternya. Dengan agak agresif Aku ciumi gunung vaginanya, terus mencari klistorisnya.
“Akh… akh… hus..!” desahnya.
Tante Jenny Cortez sudah terangsang, terlihat dari vaginanya yang membasah. Aku harus membangkitkan nafsu Aku lebih tinggi lagi.
30 menit sudah kami pemanasan, dan sekarang kami sudah berbugil ria tanpa sehelai benang pun yang lengket di badan kami. Tanpa Aku perintah, Tante Jenny Cortez merenggangkan pahanya lebar-lebar, dan langsung Aku ambil posisi berjongkok tepat dekat kemaluannya. Dengan sedikit gemetaran, Aku arahkan batang kemaluan Aku dengan mengelus-elus di bibir vaginanya.
“Akh… husss… ahk..!” sedikit demi sedikit sudah masuk kepala penis Aku .
“Akh… akh..!” dengan sedikit dorongan, “Bless… sss..!” masuk semuanya batang kejantanan Aku .
Setelah Aku diamkan semenit, secara langsung Tante Jenny Cortez menggoyang-goyang pinggulnya ke kiri dan ke kanan. Tanpa diperintah lagi, Aku maju-mundurkan batang kemaluan Aku .
“Akh… uh… terus Aku ng.., kenapa tidak dari dulu kamu puasin Tante..? Akh… blesset… plup… kcok… ckock… plup… blesset.. akh.. aduh Tante mau keluar nih..!”
“Tunggu Tante, Aku juga udah mau datang..!”
Dengan sedikit hentakan, Aku maju-mundurkan kembali batang kemaluan Aku .
Sudah 15 menit kami saling berlomba ke bukit kenikmatan, kepala penis Aku sudah mulai terasa gatal, dan Tante Jenny Cortez teriak, “Akh..!”
Bersamaan kami meledak, “Crot… crot… crot..!” begitu banyak mani Aku muncrat di dalam kandungannya.
Badan Aku langsung lemas, kami terkulai di karpet ruang tamu.
Tante Jenny Cortez kemudian mengajak Aku ke kamar tamu. Sesampainya disana Tante Jenny Cortez langsung mengemut batang kemaluan Aku , entah kenapa penis Aku belum mati dari tegangnya sehabis mencapai klimaks tadi. Langsung Tante Jenny Cortez mengakanginya, mengarahkan kepala penis Aku ke bibir vaginanya.
“Akh… husss..!” seperti kepedasan Tante Jenny Cortez dengan liarnya menggoyang-goyangkan pinggulnya.
“Blesset… crup… crup… clup… cloppp..!” suara kemaluannya ketika dimasuki berulang-ulang dengan penis Aku .
30 menit kami saling mengadu, entah sudah berapa kali Tante Jenny Cortez orgasme. Tiba saatnya lahar panas mau keluar.
“Crot.., crot..!” meskipun sudah memuncratkan lahar panas, tidak lepas-lepasnya Tante Jenny Cortez masih menggoyang pantatnya dengan teriakan kencang, “Akh..!”
Kemudian Tante tertidur di dada Aku , kami menikmati sisa-sisa kenikmatan dengan batang kejantanan Aku masih berada di dalam vaginanya dengan posisi miring karena pegal. Dengan posisi dia di atas, seakan-akan Tante Jenny Cortez tidak mau melepaskan penis Aku dari dalam vaginanya. Begitulah malam itu kami habiskan sampai 3 kali bersetubuh.
Jam 5 pagi Aku ngumpat-umpat masuk ke rumah Aku di sebelah, dan tertidur akibat kelelahan satu malam kerja berat. Begitulah kami melakukan hampir setiap malam sampai Om itu pulang dari kerjanya. Dan sepulangnya adik Aku dari Kalimantan, kami tidak dapat lagi dengan leluasa bercinta. Begitulah kami hanya melakukan satu kali. Dalam dua hari itu pun kami lakukan dengan menyelinap ke dapurnya. Kebetulan dapurnya yang ada jendela itu berketepatan dengan kamar mandi kami di rumah sebelahnya.
3 bulan kemudian Tante Jenny Cortez hamil dan sangat senang. Semua keluarganya memestakan anak yang mereka tunggu-tunggu 8 1/2 tahun. Tapi entah kenapa, Tante Jenny Cortez tidak pernah mengatakan apa-apa mengenai kandungannya, dan kami masih melakukan kebutuhan biologis kami yaitu ngesex setiap ada kesempatan. Selesai - by Cerita Esex Terbaru
0 Komentar untuk "Cerita Seks Selingkuh Dengan Tante Jenny Cortez"